Marilah kita berdoa agar masih ada lagi orang-orang alim tulen (yang kebiasaannya tidak begitu dikenali) yang masih sudi berdoa untuk kesejahteraan negara kita. Walaupun kecil, sudah terlalu banyak tanda yang menunjukkan negara kita sedang cuba di'usik'. Hijab yang menutupnya semakin terbuka. Salah satu proses utama dalam pemulihan dan penyembuhan adalah membuka hijab yang menutup punca penyakit. Hijab dibuka oleh doa orang-orang alim (disamping muhasabah dan taubat orang-orang biasa macam kita, bukan hanya pandai mohon hajat je). Bila dibuka, punca penyakit (batin) nampak, untuk kita sama-sama betulkan.
Lets pray that there are still truly and genuinely pious individuals (normally unknown or obscured) who still generously pray for the peacefulness of our nation. Although Malaysia is small, there are many signs suggesting that our nation is being 'poked'. The veils that have been obscuring this are now unveiled. One of the processes of healing is the unveiling of the veil that obscures the source of an illness. Such veils can only be opened by genuinely pious people (other than our own 'reflective' exercise and repents, not just asking). Once unveiled, the source of an illness (spiritual) can be seen, for us to correct and heal.
Membenci seseorang atau sekumpulan orang (kerana sikap pembencinya), hanya akan membenihkan lebih banyak benci. Membenci (dengan melampau) atas dasar perbezaan kulit, bangsa, ideologi politik, fahaman agama, tafsiran akal, pandangan intelek, amalan budaya dsb, adalah satu punca dan salah satu dari pintu neraka dunia. Pintunya ada dalam hati kita semua. Kuncinya pada kita semua. Jika dibuka, ia menghijab pintu hikmah, mengeraskan hati, membuta akal dan melupuskan kemanusiaan. Ia mudah berjangkit menjadi wabak. Wabak ini akan menzahirkan perseteruan, permusuhan, perbalahan, pembunuhan dan peperangan yang boleh berlanjutan berpuluh-puluh tahun. Kifarah, musibah, bala boleh berlaku di mana-mana, semuanya adalah tanda-tanda untuk dijadikan amaran untuk kita. Tanda-tandanya juga dah timbul (dibuka) di negara kita.
Hating somebody or some people (because of their hatred), will only breed more hates. Hating (extremely) because of differences in skin colour, race, political ideology, religious belief, mind interpretation, intellectual position, cultural practice etc, is the source and one of many doors for hell on earth. The doors are in our hearts. The key is with each of us. If opened, it will veil the door to wisdom, harden our hearts, blind our minds and eradicate humanity. It can spread into a plague. Such plague will bring out quarrels, disputes, murders and wars that can go on for many many years. Disasters can strike anywhere, all of which are signs for us to be warned. The signs have also appeared (unveiled) in our country.
Oleh itu, jom la kita tobat. Janganlah ikut perangai, telunjuk, dakyah dan helah orang lain yang sibuk kita 'benci'. Ia hanya membuka pintu neraka dunia. Sebaliknya, bukalah pintu cinta, kasih sayang dan kemaafan. Tutup pintu benci yang melampau-lampau hanya dengan sebab yang cetek.
Kuncinya ditangan kita semua.
Therefore, lets repent. DOn't follow the attitudes, directions, propagandas and tricks of those whom we like to 'hate'. That will only open the door to hell on earth. Instead, open the door of love and forgiveness. Close the door of extreme hatred just out of superficial reasons.
The key is in our hands.
No comments:
Post a Comment