Wednesday 11 July 2012

BUTA DI MATA BUKAN DI HATI (BLIND EYES, NOT THE HEART)

Tetamu istimewa ini mengajar kami melihat bunyi dengan mata hati, sambil mendikirkan bebanyak syukur. 

Kepada kekawan yang petah menyibukkan diri dengan merungut, membebel dan menyampahkan 'kehidupan' yang anda pilih untuk jadi SAKSI, mari kita memilih untuk melihat dengan mata hati yang terang. 

InysaAllah, banyak bentuk keajaiban yang patut kita syukuri akan dibuka hijabnya. Hati yang disibukkan dengan komplen dan marah selalu terhijab dari menjadi SAKSI pada kehebatan Allah yang terlindung dalam segala peristiwa kerdil yang berlaku 'depan mata'. 

Ucapkanlah terima kasih pada sesama manusia, dan bersyukur pada Yang Maha Kuasa.

These special guests have taught us to see sound with our hearts, whilst uttering gratitude.

To friends who like to keep themselves busy bickering, whining, complaining and thrashing 'life' that you have decided to WITNESS, let us chose to see with a clear heart.

Allah permits, many forms of miracles that we should be grateful with, will be unveiled. A heart cluttered with being grumpy and angry is normally veiled from becoming a WITNESS to the greatness of our Creator, greatness that is normally veiled underneath layers of seemingly 'insignificant' and small events, incuding those right under our own noses.

Let us offer our thanks towards others, and gratitude towards our Creator.

Two international visitors from St. Nicholas School Penang (2nd and 3rd. from right), enjoying their Kebun Bunyi session

2 comments:

  1. Salam saudara, adakah salah jika saya kata melihat menggunakan mata hati merupakan sebahagian pandangan Allah??

    ReplyDelete
  2. Husna,
    Pandangan Allah meliputi segalanya. Cuba mulakan dengan melihat (jadi saksi) fikiran dan perasaan kita sendiri. Amalkan selalu, hingga jadi tabiat. Bila dah jadi tabiat dan alami sendiri, sdri boleh jawab sendiri soalan di atas, insyaAllah.

    ReplyDelete

BALADA MENARA CONDONG & WIRAWATI YG DIPINGGIR LUPA.

BALADA MENARA CONDONG & WIRAWATI YG DIPINGGIR LUPA. Tentang tapak niaga wanita cekal, 'tanah' asal tumpah darah, rumah, pulang k...