Tuesday, 30 May 2017

AJUNG BERLABUH - VISUALISASI PENYEMBUHAN & BELAS-DIRI

Karya 'Ajung Berlabuh' oleh Farahani Mahadi menggemakan dgn santun semangat kasih, belas dan kemaafan. Ia adalah karya instalasi bersandar-komuniti yg terdiri dari gantungan bot-bot kecil terapung di atas sebuah lukisan lantai yg berpusar. Karya ini merujuk kpd ritual penyembuhan tradisi masyarakat Idahan di Lahad Datu, Sabah. Ia mengajak khalayak utk merentasinya (memijak), menulis 'masalah' (isu2 yg tak terlerai, timbunan emosi dan segala jenis racun fikir dan rasa) di atas kertas utk dimasuklan ke dlm kotak, dan mengambil gula-gula yg diletak dlm bot2 kecil sebelum beredar. 'Masalah' yg dikumpul itu akan kemudiannya dihanyutkan dalam arus sungai (mungkin juga laut) oleh Farah sendiri. Keseluruhan pemasangan dan proses aksi berfungsi sebagai metafora yg intim utk 'kemaafan, melepaskan dan meneruskan'. Walaupun ia merujuk kpd tradisi, karya ini amat kontemporari jika direnung dari perspektif psikologi dan penyembuhan moden. Ia berkait secara langsung dgn dapatan yg menggusarkan tentang tahap kesihatan mental rakyat Malaysia, hasil dari kajian oleh Kementerian Kesihatan. Ia juga mesra-publik, amat menjemput dan menggetarkan aura seni-jalanan yg kacak. 



Mahadi's 'Ajung Berlabuh' echoes perfectly the spirit of love, compassion and forgiveness. It is a community-oriented pop-up installation of small boats suspended on top of a painted turbulent floor. It is based on a traditional healing ritual of Idahan, mostly in Lahad Datu Sabah. It invites the public to pass-by(step on), write down their 'problems' (unresolved issues, emotional baggage or any forms of mental-emotional toxics) on a piece of paper to be droped inside a box, and to pick-up candies from the suspended small boats before leaving. The collected 'problems' will later be floated into a river (or ocean mayb) by Farah herself. The whole set-up and performative process function as an apt metaphor for the act of 'forgiveness, letting go and moving on'. Despite its reference to folk tradition, Farah's work is very contemporary if one approaches it from a healing and psychological perspective. It relates directly to current alarming findings from a research conducted by the Ministry of Health on mental health of Malaysians. It is also public-friendly, inviting  and emits an air of a street-art charm. #gemaBELAS2017 #BELASinsan #BELASdiri #BELASalam #balaiseninegara




No comments:

Post a Comment

AYAHKU & NELAYAN

(Selepas "Ayahku dan Angkasawan" oleh Ibrahim Hussein) Kita singgah ke Kampung Baru, Manjung, Perak. Ini pekan nelayan. Dekat deng...